Mesin Ketik

Karena tekanan krismon pasangan Budi-Ratna mulai sering bertengkar, tidak saling menegur. Tetapi sebagai pasangan muda kebutuhan biologis mereka masih menggelegak. Karena tidak mau menghabiskan uang di luar, mereka sepakat untuk menggunakan kode “mesin ketik” kalau sedang butuh.

Suatu hari Budi sedang “butuh”, maka dipanggilnya anaknya semata wayang, Edi. “Edi, bilang sama ibu, ayah mau mengetik!” Edi mendatangi ibunya.

“Bu, ayah bilang, mau mengetik” Ratna, yang sedang haid, menjawab : “Bilang sama ayah, mesin tiknya sedang rusak.” Edi pun meneruskan jawaban ibunya kepada ayahnya.

Lima hari kemudian Ratna memanggil anaknya. “Nak, bilang sama ayah, mesin ketiknya sudah baik!” “Yah, kata ibu, mesin ketiknya sudah baik,” kata Edi kepada ayahnya. Dengan geram Budi menjawab: “Bilang sama ibu, sudah ditulis dengan tangan!”